Sniper (Penembak Runduk) adalah suatu istilah Militer pada unit tempur yang menspesialisasikan penyerangan dari posisi yang tersembunyi dan dari jarak yang lebih jauh daripada unit infanteri (darat) lainnya. Seorang Sniper Wajib memiliki keahlian menembak, menyamar/kamuflase, dan skill di lapangan (bertahan hidup di alam terbuka). Sniper merupakan bagian terpisah dari regu infanteri, yang juga berfungsi sebagai pengintai, oleh karena perannya yang juga sebagai pengintai (recon unit) maka seorang Sniper dapat memberikan informasi-informasi lapangan yang sangat berharga, Sniper juga memiliki efek psikologis terhadap musuh.
Pada Perkembangannya saat ini Seorang Sniper telah dilengkapi dengan kemajuan teknologi, selain dari kemampuan si penembak itu sendiri dan Hal yang mungkin cukup signifikan pada perkembangan sniper adalah digunakannya tandem/partner dalam satu tim sniper. Pelatihan para sniper inipun menggunakan partner yang tugasnya mengukur kelembaban udara, jarak, kecepatan angin, memperkirakan kemiringan sudut tembak, dll. Kemampuan ini tentunya tidak kalah sulitnya dengan si penembak, ia harus bisa menghitung dan mengkalkulasikan segalanya dengan secepat dan seakurat mungkin.
Kerjasama dan kekompakan sangat memegang kunci dalam keberhasilan tim ini. Selain hal tersebut, yang dipelajari seorang sniper adalah meliputi bagian-bagian tubuh manusia (anatomi tubuh) layaknya seorang dokter namun perbedaannya bila seorang dokter mempelajari bagian tubuh manusia (anatomi tubuh) untuk menyelamatkan nyawa sedangkan seorang sniper mempelajari anatomi tubuh manusia untuk mencederai bahkan menghilangkan nyawa manusia, pelajaran ini meliputi bagian tubuh mana di saat posisi tertentu yang menimbulkan kerugian yang paling diinginkan dalam misinya (mencederai, atau membunuh), penempatan posisi tembaknya, relokasi, dan teknik sound-masking yang menggunakan bantuan noise suppressor, yang biasanya dilakukan oleh sniper-sniper mahir.
Para sniper dalam perang tidak bergerak dalam unit atau regu, bahkan cenderung memisahkan diri dengan regunya dan hanya ditemani oleh satu orang partner yang berfungsi memberikan saran dalam pengeksekusian. Maka, penembak jitu bergerak dalam unit atau regu. Dan jelas bila kita pernah menonton film saving privat ryan saat pasukan Amerika memasuki kota Berlin dan mempertahankan sebuah jembatan. Terdapat seseorang yang mengambil posisi di atas sebuah bangunan semacam gereja atau semacamnya (saya lupa), orang tersebut adalah penembak jitu bukan seorang sniper, karena bergerak dalam regu.
Biasanya seorang penembak jitu memiliki jangkauan mematikan sepanjang 800 m saja, berbeda dengan sniper yang memiliki jangkauan mematikan sepanjang hampir 1500 m. Hal ini disebabkan senapan yang disandang para sniper adalah senapan runduk bolt-action khusus memiliki kekuatan besar dan mampu memutar peluru di saat peluru ditembakkan.
Para sniper dalam perang tidak bergerak dalam unit atau regu, bahkan cenderung memisahkan diri dengan regunya dan hanya ditemani oleh satu orang partner yang berfungsi memberikan saran dalam pengeksekusian. Maka, penembak jitu bergerak dalam unit atau regu. Dan jelas bila kita pernah menonton film saving privat ryan saat pasukan Amerika memasuki kota Berlin dan mempertahankan sebuah jembatan. Terdapat seseorang yang mengambil posisi di atas sebuah bangunan semacam gereja atau semacamnya (saya lupa), orang tersebut adalah penembak jitu bukan seorang sniper, karena bergerak dalam regu.
Biasanya seorang penembak jitu memiliki jangkauan mematikan sepanjang 800 m saja, berbeda dengan sniper yang memiliki jangkauan mematikan sepanjang hampir 1500 m. Hal ini disebabkan senapan yang disandang para sniper adalah senapan runduk bolt-action khusus memiliki kekuatan besar dan mampu memutar peluru di saat peluru ditembakkan.
Tokoh Sniper Dunia
Berikut ini adalah para sniper-sniper yang terkenal di dunia dan Anda akan tercengang apa yang mereka telah lakukan selama perang berkecamuk :
Simo Haya
Rekor sniper tertinggi dalam Perang Dunia II dipegang oleh Simo Hayha dari AD Finlandia yang berhasil menghabisi 542 orang tentara Rusia. Yang paling mengagumkan, Simo Hayha bertempur hanya dengan menggunakan senapan bolt action Mosin-Nagant M39 kaliber 7,62 mm buatan Rusia tanpa telescope dan bahkan kadang-kadang ia harus menembak musuhnya dari jarak lebih dari 600 yard.
Simo memang seorang juara menembak yang memiliki banyak sekali koleksi medali dan piala yang dimenangkannya dari berbagai pertandingan . Simo Hayha meninggal dunia tanggal 1 April 2002 yang lalu pada usia 96 tahun.
Francis Pegahmagabow
Pegahmagabow adalah salah satu sniper hebat yang dimiliki oleh Kanada. Pada Perang Dunia 1, Pegahmagabow yang keturunan aborigin ini tercatat menghabisi sebanyak 378 musuhnya dan dianggap sebagai salah satu sniper yang paling berbahaya pada masa perang dunia 1.
Vasily Zaytsev
Vasily Zaytsev
Vasily dianggap sebagai sniper paling berbahaya bukan karena jumlah kill hit yang mencapai 149 kills dan 400 yang belum bisa dikonfirmasi, tapi karena duel mautnya dengan super sniper dari Jerman, yaitu Heinz Thorvald. Duel antar sniper ini kerap kali terjadi di Stalingrad, dimana para sniper ini kerap harus berpindah tempat dari puing satu ke puingyang lain dan kadang harus menggali agar tidak diketahui musuh, yang sangat dikenal dengan sebutan War of the Rats. Dan pada akhirnya duel sniper ini dimenangkan oleh Vasily Zaytsev dengan tembakan jitu di kepala Heinz Thorvald setelah berhasil memperdaya super sniper Jerman tersebut.
Siapa bilang wanita tidak bisa menjadi seorang sniper yang sangat menakutkan. Di dalam sejarah tercatat ada seorang sniper wanita yang begitu sangat ditakuti oleh para pasukan nazi Jerman. Sniper wanita ini berasal dari Rusia dengan nama Lyudamila Pavlichenko. Nampaknya, saat itu negara Rusia memberikan pelatihan juga kepada wanita mereka untuk berperang demi negaranya. Dan yang perlu kita ketahui sebetulnya banyak sniper-sniper wanita yang ikut berperang pada Perang Dunia II (khususnya dari Rusia). Namun, yang terkenal adalah beliau ini. Pasalnya selama perang berkecmuk Lyudimila Pavlichenko tercatat telah membunuh sebanyak 309 jiwa, termasuk di dalamnya 36 sniper Nazi Jerman.
Lyudmila Pavlichenko
ok ok ok
BalasHapus